INFORMASI
Token PLN Prabayar yang kita beli dari Loket PPOB atau Server Pulsa akan diubah menjadi kWh pada saat kita input di meter listrik prabayar. Jumlah kWh yang kita dapatkan tergantung besarnya Biaya Admin, PPJ (Pajak Penerangan Jalan) dan Tarif Listrik yang kita gunakan. Sudah banyak artikel di internet yang membahas Cara Menghitung kWh Token PLN Prabayar, namun kali ini kami ingin menggunakan rumus yang lebih simpel. Berikut rumus menghitung jumlah kWh dari Token PLN Prabayar:

Contoh Kasus 1:
- Token=Rp 20.000
- Biaya Admin=1600
- PPJ=3%
- Tarif Listrik=Rp 790/kWh
- Maka Jumlah kWh yang didapatkan
- = ((20.000 – 1600) x (1 – 3%)) / 790
- = (18.400 x 0,97) / 790
- = 22,59 kWh
Contoh Kasus 2:
- Token=Rp 20.000
- Biaya Admin=2000
- PPJ=3% Tarif Listrik=Rp 790/kWh
- Maka Jumlah kWh yang didapatkan
- = ((20.000 – 2000) x (1 – 3%)) / 790
- = (18.000 x 0,97) / 790
- = 22,10 kWh
Contoh Kasus 3:
- Token=Rp 20.000
- Biaya Admin=2500
- PPJ=3% Tarif Listrik=Rp 790/kWh
- Maka Jumlah kWh yang didapatkan
- = ((20.000 – 2500) x (1 – 3%)) / 790
- = (17.500 x 0,97) / 790
- = 21,48 kWh
Selisih kWh yang Anda dapatkan antara Admin Bank Rp 1.600, 2.000, dan 2.500 tidak begitu besar. Namun selisih ini akan sangat besar jika Nilai Nominal token yang Anda beli juga besar, misalnya Rp 500.000 atau Rp 1.000.000. Cukup mudah, bukan? Demikian Cara Menghitung kWh Token PLN Prabayar. Semoga bermanfaat.